TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat inflasi pada Januari 2024 di Kaltara secara year in year (y-on-y) sebesar 1,99 persen. Terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 102,38 pada Januari 2023 menjadi 104,42 pada Januari 2024.
“Secara month to month atau bulanan mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Kemudian secara tahuan atau dari tahun ke tahuan dari januari 2023 di banding januari 2024 sebesar 1,99 persen. Sedangkan inflasi year to date sebesar 0,05 persen,” ujar Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai kepada Kaltara News, Kamis (1,2,2024).
Ia mengatakan jika tahun-tahun sebelumnya inflasi Kaltara dihitung dari dua gabungan kota yakni Tarakan dan Tanjung Selor. Maka tahun ini bertambah satu kota yakni Nunukan sehingga terdapat tiga kota gabungan inflasi di Bumi Benuanta.
“Penghitungan data di tiga kabupate/kota yaitu Tarakan, Bulungan, dan Nunukan. Untuk kabupaten Nunukan meruoakan kabupaten baru pada penghitungan inflasi tahu ini,” katanya.
Ia menjelaskan inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga kelompok pengeleuaran. Diantaranya kelompok makanan dan minuman dan tembakau sebesar 4,45 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman,restoran sebesar 2,23 persen, kelompok perawatan pribadi sebesar 2,12 persen, dan kelompok transportasi sebesar 2,09 persen.
“Kemudian kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,72 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,49 persen, kelompok perumahan, air, Listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen, dan kelompok Pendidikan sebesar 0,24 persen,” jelasnya.
Dari tiga kabupaten/kota di kaltara, kabupaten nunukan menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 2,98 persen, kemudian tanjung selor 1,62 persen, dan tarakan 1,55 persen. (redaksi)