BULUNGAN – Mengawali Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Bappeda-Litbang gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penataan Wajah Kota Tanjung Selor yang dibuka dan dipimpin langsung oleh Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd.,M.Si di Ruang Tenguyun Kantor Bupati, Kamis (02/01/2025).
Bupati dalam arahannya menyampaikan apresiasinya atas dilaksanakan kegiatan tersebut sebagai upaya Pemkab Bulungan melakukan penataan wajah Kabupaten Bulungan Khususnya Kota Tanjung Selor yang juga menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Utara.
“Saya apresiasi atas inisiatif kegiatan ini, dalam rangka upaya kita lakukan penataan kota Tanjung Selor,” ujarnya.
Bupati menyakini, kehadiran para perangkat daerah pada saat tersebut mengambarkan komitmen Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Tanjung Selor sebagai Kota Indah, Bersih, Aman, Damai, Asri dan Harmonis (IBADAH).
“Sehingga motto Kota IBADAH tersebut benar-benar bisa kita tampakan, sehingga bisa menjadi kebangaan kita semua,” jelasnya.
Bupati menyampaikan bahwa memang perencanaan untuk menata wajah kota itu berasal dari Pemerintah Kabupaten Bulungan dan telah dilakukan pemetaan oleh perangkat daerah terkait titik mana yang perlu menjadi perhatian.
“Memang sudah dilakukan pemetaan, itu yang akan menjadi konsen kita kedepannya, untuk itu nanti akan ada pembentukan TIM terpadu,” jelasnya.
Bupati juga mengatensi berkaitan dengan semakin ramainya di Kawasan Tebu Kayan, Khususnya aktifitas di Malam Hari.
Bupati mengatensi untuk bagaimana memberikan rasa aman baik itu pedagang maupun pengunjung di kawasan tersebut.
“Mungkin juga diperlukan posko terpadu di kawasan tersebut, baik itu berbicara aspek keamanan dan pengaman aset taman yang ada di kawasan tersebut, maupun dengan aspek kebersihannya,” jelasnya.
Sehingga bupati juga membayangkan ada patroli 3 hingga 4 jam oleh petugas di kawasan tersebut nantinya, sehingga dengan keberadaan posko terpadu itu nantinya dapat memberikan layanan tercepat ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
“Demikian juga dengan masalah parkiran, harus segera kita pikirkan, untuk itu dibutuhkan inventarisir lahan kosong untuk mengakomodir hal tersebut,” tutupnya. (dkip)