BULUNGAN – Seorang Karyawan PT. PBP ditemukan tak bernyawa di perkebunan sawit. Korban ditemukan dalam keadaan tergantung tali diatas pohon, diduga bunuh diri.
Kapolresta Bulungan AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kasi Humas Ipda Magdalena Lawai mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas penemuan mayat tersebut.
Dari hasil olah TKP, korban berinisial SA (40) diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran mengidap penyakit serta terlilit hutang. Hal itu berdasarkan keterangan oleh sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan.
“Di duga korban mengakhir hidupnya karena sakit yang di alami dan membutuhkan uang yang banyak pun tidak kunjung sembuh,”ujarnya kepada Kaltara News, Sabtu (21/12/2024).
Sebelumnya korban kerap meminjam uang kepada rekan kerjanya dengan jumlah bervariatif, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Namun uang pinjaman tersebut dibayar pasca gajian, bahkan ada yang belum dibayar.
“SA juga di ketahui sering meminjam uang kepada RI (chip security PT.PRIMA BAHAGIA PERMAI sebanyak 3 kali yang pertama sebanyak 3 juta sudah lunas, kemudian kedua sebanyak 3 juta sudah lunas, dan yang terakhir tanggal 15 Desember 2024 sebanyak 5 juta dan sampai sekarang belum lunas. Semua hutang yang sudah di bayar di lakukan setelah gajian, kemudian tanggal 04 Desember meminjam uang kepada istri nya sebanyak 1 juta dan belum di bayar,” beber Magdalena.
Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Daerah Soemarno Sostroadmodjo untuk dilakukan visum. Selain itu polisi terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
“Adapun yang telah di lakukan mengamankan BB (barang bukti), Membawa mayat ke RS tanjung selor, melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi, melakukan kordinasi dengan keluarga, menunggu hasil visum,” tambahnya.
Diketahui SA pada Jumat 20 Desember 2024 sekitar 06.30 wita keluar dari Mess menggunakan 1 unit motor honda beat warna hitam dan sempat bertemu dengan NN sebagai bagian dapur menggunakan pakaian jaket hitam dengan topi hitam. Kemudian pada pukul 07.00 wita korban bertemu dengan YI masih menggunakan pakaian yang sama dan menggunakan motor di Blok G2 PT. PRIMA BAHAGIA PERMAI lalu pergi kea rah G1. Sekitar pukul 08.00 Wita bertemu dengan JI sebagai mandor panen.
“SA sempat menanyakan karyawan mau panen di mana, kemudian sdr.JI menjawab “BLOK F1, sama E1a dan E1b, kemudian sdr.SATIM masuk Bersama sama dan sdr.SATIM kea rah F1 dan sdr.JI kea rah F1a dan terpisah,” ungkap Magdalena.
Setelah itu SA tak kunjung kelihatan sehingga dilakukan pencarian oleh karyawan perusahaan setempat. Sekitar pukul 09.00 Wita, Sabtu (21/12/2024) SA ditemukan tak bernyawa disalah satu pohon dalam keadaan tergantung.
“temukan di TKP korban dalam keadaan lidah yang tergigit, sudah membiru, dan di kerumuni lalat,” jelasnya. (redaksi)