TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat ratusan sinyal nomor telepon dari negara belanda dan China masuk diwilayah perbatasan kaltara pada bulan juni 2024. data tersebut, terkonfirmasi dalam laporan kunjungan wisatawan mancanegara yang dirilis bps kaltara.
Statistisi Ahli Madya BPS Kaltara Yuni Satriani mengatakan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kaltara berdasarkan pintu lintas batas (plb) yang tidak tercatat (undocumented) di pintu keimigrasian, seperti pada pintu-pintu yang tidak resmi ternyata masih banyak.
Sehingga BPS Kaltara bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Telkomsel untuk melakukan penghitungan dengan menggunakan Metode Mobile Position data (MPD) untuk menghitung jumlah Wisman.
“Kalau dari Belanda itu kita berdasarkan Metode Mobile Position data (MPD). Jadi itu adalah nomor telepon yang tercatat di BTS-BTS kita yang ada di perbatasan,” bebernya.
Berdasarkan informasi yang didapat BPS, kunjungan warga negara Belanda di perbatasan biasanya untuk melakukan penelitian. Salah satunya di daerah Krayan dan Lumbis, Kabupaten Nunukan.
Sedangkan untuk warga China belum diketahui dalam rangka apa. Adapun Malaysia rata-rata masuk perbatasan Indonesia khususnya di Sebatik Nunukan karena musim libur sekolah.
“Jadi terbacanya nomor telepon Belanda sebesar 260 kunjungan. Terus China 212 kunjung itu dan 28.318 kunjungan sinyal nomor telepon Malaysia,” sebutnya.
Berdasarkan MPD, jumlah Wisman yang berkunjung ke Kaltara pada Juni 2024 sebanyak 29.405 kunjungan, terjadi peningkatan sebesar 8,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Secara kumulatif jumlah kunjungan Wisman MPD ke Provinsi Kaltara tahun 2024 sebanyak 117.616 kunjungan, atau terjadi penurunan sebesar 25,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 tercatat sebanyak 237.257 kunjungan,” terangnya. (redaksi)