TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat harga komoditas pada Juli 2024 menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan pemantauan BPS Kaltara di 3 kabupaten/kota, pada Juli 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,98 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,45 pada Juli 2023 menjadi 105,50 pada Juli 2024.
“Tingkat inflasi m-to-m sebesar -0,01 persen dan tingkat inflasi y-to-y sebesar 1,08 persen,” ujar Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai.
Rifai menjelaskan inflasi y-to-y di Provinsi Kaltara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan dan minuman dan tembakau sebesar 3,95 persen.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,77 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,64 persen, kelompok transportasi sebesar 0,59 persen. Kelompok penyedian makanan dan minuman/ restoran sebesar 2,25 persen,kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,04 persen.
Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perumahan, air, Listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen.
“10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-to-y pada Juli 2024 antara lain beras, tomat, emas perhiasan, cabai rawit, ikan layang, sigaret kretek mesin (skm), nasi dengan lauk, sigaret putih mesin (spm), bawang putih, dan gula pasir,” beber Rifai.
Sedangkan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-o-y antara lain ikan bandeng, daging ayam ras, ikan tongkol, bahan bakar rumah tangga, baju muslim Wanita, udang basah, pisang, telur ayam ras, ikan cakalang, dan telepon seluler.
Sementara itu Indeks Harga Konsumen antar kota Di Kaltara pada Juli 2024 secara y-to-y tercatat kota Tarakan inflasi 2,02 persen, Tanjung Selor 0,58 persen, dan Nunukan 2,69 persen. (redaksi)