TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat ekonomi Kalimantan Utara triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,78 persen (y-on-y).
Perekonomian Kalimantan Utara Triwulan I-2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 35,29 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 17,63 triliun.
“Untuk pertumbuhan ekonomi di triwulan I Provinsi Kaltara masih tumbuh sebesar 4,78 persen secara (y-on-y). Pertumbuhan ini artinya dari triwulan I 2024 dengan triwulan I 2023,” ujar Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai kepada Kaltara News, Senin (6/5/2024).
Pertumbuhan ekonomi Kaltara disebabkan tumbuhnya semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu pengadaan Listrik dan gas yang tumbuh sebesar 12,90 persen. Disusul oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 10,76 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,17 persen.
Sementara itu lapangan usaha dengan share besar terhadap PDRB, diantaranya Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Pertambangan dan Penggalian juga turut tumbuh masing-masing sebesar 5,01 persen dan 0,49 persen.
Dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara triwulan 1-2024 (y-on-y), lapangan usaha Konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesa, 1,24 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Sebesar 1,22 persen: serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,88 persen.
Struktur ekonomi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha triwulan 1-2024 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: Pertambangan dan penggalian (29,5 persen): Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (15,21 persen), Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (12,89 persen): serta Konstruksi (12,36 persen).
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 69,99 persen terhadap total PDRB Kalimantan Utara,” tuturnya.
Mas’ud Rifai mengungkapkan meski mengalami pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi Kaltara masih dibawa di nasional dan terendah di Pulau Kalimantan.
“Memang pertumbuhan kita di bawah nasional dengan tumbuh 5,11 persen. Dan Pulau Kalimantan juga kita termasuk tumbunya cukup rendah. Tapi kalau lihat per triwulannya ini juga masih cukup baik. Tapi kita juga maklum di Kalimantan Timur sedang giat-giatnya pembangunan IKN. Makanya tumbuhnya fantastis karena adanya beberapa proyek nasional sedang fokus di selesaikan disana,” ungkapnya.
Sementara itu ekonomi Kalimantan Utara triwulan I-2024 terhadap triwulan IV-2023 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,48 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 18,37 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 36,89 persen.
“Kalau liat trennya sebenarnya kita masih on the track, memang biasanya perekonomian itu di bulan awa-awal itu tidak terlalu ekspansif nah pada saat 4,78 persen termasuk cukup baik,” terangnya.
Secara spasial, struktur ekonomi wilayah Pulau Kalimantan Triwulan I-2024 masih didominasi oleh Provinsi Kalimantan Timur sebesar 48,12 persen dan yang paling kecil Provinsi Kalimantan Utara sebesar 8,16 persen. Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tercatat memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 7,26 persen, sementara pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara sebesar 4,78 persen (y-on-y). (redaksi)