MALINAU – Tane Olen yang terletak di Desa Wisata Setulang, Kabupaten Malinau kedatangan Mahasiswa dari Universitas Western Sydney Australia dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kedatangan mereka adalah melakukan studi lapangan mengenai kultur masyarakat Tana Olen.
Tane Olen merupakan warisan masyarakat Suku Dayak Kenyah di Malinau Selatan Hilir, berupa hamparan hutan yang asri dan masih bertahan hingga saat ini. Dengan potensi alam yang dimiliki serta budaya yang masih terjaga menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk liburan, studi, dan wisata alam.
“Aku sangat merekomendasikan siapa pun untuk datang ke sini. Kamu akan merasakan banyak hal yang tidak bisa kamu rasakan di tempat lain,”ujar Maya, Mahasiswi Universitas Western Sydney asal Australia.
Ia dan rombongannya telah menghabiskan 10 hari di Tana Olen di Desa Wisata Setulang. Dirinya pun takjub dengan keindahan alam tane olen, juga sambutan masyarakat setempat yang begitu ramah membuat mahasiswi yang tengah mengikuti disiplin Ilmu Zoologi sangat terkesan.

“Tempat ini benar-benar luar biasa. Budayanya, orang-orangnya, tempatnya, semuanya sangat mengagumkan,”ujarnya.
Tatkala saat ia dan 18 temannya diajak menari diatas panggung menggunakan busana khas dayak semakin menambah keakraban dengan masyarakat. Menurutnya pengunjung dianggap lebih dari sekedar tamu dan diperlakukan layaknya sebagai keluarga. Berbagai pengalaman didapat dari kunjungannya ke Tana Olen dan mendapatkan banyak rencana riset baru, salah satunya adalah keramahan masyarakat.
“Aku baru saja belajar tarian tradisional yang tidak ada di Australia. Aku sangat menikmatinya. Aku telah berbondong-bondong dengan orang-orang di sini. Aku telah membuat banyak teman. Bahkan orang-orang yang aku anggap sebagai keluargaku. Semuanya sangat ajaib di sini,”ucapnya.
“Aku berharap bisa kembali suatu hari nanti, sungguh. Semuanya sangat luar biasa. Bahkan hewan-hewan dan tumbuhan serta jalan-jalan panjang dan melihat semua hal indah yang tidak bisa kulihat di tempat lain. Semuanya masih alami, seperti belum pernah disentuh sebelumnya. Semuanya sangat luar biasa dan kamu harus melihatnya,”sambungnya.
Sementara itu Ruri Eprilurahman, Dosen pendamping rombongan sekaligus pengajar Fakultas Biologi UGM menerangkan bahwa program ini merupakan kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri. Selain menjadi bagian dari rutinitas penelitian bersama, upaya ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata setempat.
“Tentu kegiatan yang sifatnya kerjasama antar universitas dalam negeri dan universitas luar negeri. Tentu kegiatan bersama ini belajar bagaimana mencintai alam dan melihat keindahan alam di desa wisata setulang, termasuk tane olen,”ungkapnya. (redaksi)