TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara mengalami inflasi 1,29 persen secara year on year pada Desember 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 1,60 persen, Tanjung Selor, 0,40 persen, dan Nunukan 1,25 persen.
Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan Inflasi itu lebih rendah dibanding pada periode yang sama di Tahun 2023 sebesar 2,44 persen.
“Inflasi di Desember 2024 adalah yang paling rendah dari tahun-tahun sebelumnya,”ujarnya kepada Kaltara News, Kamis (2/1/2025).
Menurutnya, rendahnya inflasi pada Desember 2024 disebabkan karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang menurunkan harga tiket pesawat.
“Salah satunya yang turunnya sangat besar yaitu terkait pesawat udara. Mungkin ini karena pemerintah melakukan intervensi penurunan tiket angkutan udara sehingga di Kaltara komoditas angkutan udara ini memberikan andil mengalami penurunan sebesar 0,06 persen,”jelasnya.
Ia menjelaskan komoditi yang menjadi andil besar penyumbang inflasi di Kaltara yakni Ikan Bandeng 0,13 persen, Bawang Merah 0,08 persen, Tomat 0,07 persen, Cabai Rawit 0,05 persen, dan Bayam 0,04 persen.
“Sedangkan komoditi penyumbang deflasi pada Desember 2024 adalah Labu Parang, Beras, dan Air Kemasan masing -0,01 persen. Kemudian Daging Ayam Ras -0,03 persen, dan Angkutan Udara -0,06 persen,”bebernya.
Sementara itu secara bulanan (month-to-month) pada Desember 2024 Kaltara mengalami inflasi 0,44 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 1,29 persen.
Secara bulanan untuk Kota Tarakan inflasi 0,39 persen, Tanjung Selor 0,60 persen, dan Nunukan 0,43 persen. (redaksi)