BULUNGAN – Nasib sial dialami oleh Hamsa (36) warga Kampung Baru, Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur yang terpaksa tidak turun melaut. Pasalnya bagan miliknya porak-poranda diduga ditabrak Ponton yang beroperasi di Kawasan Industri Hijau Indonesia, (KIHI).
“Ini kan bagan saya terduga di tabrak ponton, sekarang hancur tapi sudah diperbaiki supaya nda terus roboh,” ujar Hamsah kepada Kaltara News, Senin (15/7/2024).
Menurutnya letak bagan miliknya tidak berada dalam kawasan jalur perlintasan kapal atau Ponton sehingga ia heran insiden itu bisa terjadi. Apalagi ponton-ponton pengangkut material dilengkapi dengan alat pendeteksi.
“Salahnya juga dorang habis pasang lampu kilat kiri kanan, bukan jalan itu dilewati. Apalagi kapal sekarang sudah dilengkapi alat, kan ada Namanya GPS masa bagang saya nda bisa dideteksi,” bebernya.
Insiden yang terjadi pada Jumat (5/7/2024) itu sudah dilaporkan ke Polsek Tanjung Palas Timur, termasuk pemilik Ponton agar bertanggung jawab. Namun laporannya tidak ditindaklanjuti oleh aparat setempat dengan alasan tidak ada saksi.
“Terus melapor ke Polsek nda ada kabar-kabar, tadi keluarga nelpon nda bisa kita anu (proses) karena tidak ada saksi mata. Kan ada saksi cat kapal warna orange di tiang bagang. Sudah kita sampaikan, sampai foto-fotonya, videonya sudah disampaikan semuanya,” terangnya.
Sementara itu pihak Perusahaan juga enggan ganti rugi atas insiden yang merugikan nelayan. Begitu juga dengan pemerintah yang terkesan lepas tangan atas persoalan yang dialami oleh nelayan Kampung Baru.
“Disuruh ganti rugi nda respon juga, nda dihiraukan malah kami ke perikanan nda direspon juga,” keluhnya. (redaksi)