TANJUNG SELOR – Peran merupakan wajah atau fungsi dari suatu hal. Jadi kita tarik kesimpulan bahwa bagaimana pelaksanaannya. Dalam dunia pendidikan satu di antara pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah adalah pelajaran agama. Di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam.
Pelajaran yang sangat bermanfaat bagi umat Islam adalah pelajaran agama. Hal ini didasari karena tujuan manusia diciptakan adalah beribadah kepada Allah Swt, jadi satu di antara wujud ibadah yang sangat berdosa ditinggalkan adalah shalat 5 (lima) waktu.
Pelajaran Agama pastinya diajarkan oleh tenaga profesional yaitu pendidik atau guru yang telah melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi dan mengambil jurusan Pendidikan Agama, secara garis besar yaitu Pendidikan Agama Islam.
Satu di antara perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Anshar Tanjung Selor adalah Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara . STIT Al Anshar mengembang amanah prodi Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik di sekolah umum memiliki peran sangat strategis, terutama dalam membangun karakter, perilaku, adab, bahkan aqidah seorang muslim yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Namun kenyataannya banyak ditemukan kasus di sekolah selalu terjadi bullying. Tapi disini saya lebih mengangkat peran strategis Pendidikan Agama Islam secara umum. Peran secara umum dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak lain adalah menciptakan lulusan dari sekolah, baik sekolah yang berada pada naungan Kementerian Agama (Kemenag) atau sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebelum hal ini tercapai, kita terlebih dahulu melihat mutu lulusan dari pendidik yang konsentrasi jurusannya adalah Pendidikan Agama Islam. Di antara pemilihannya adalah:
Akreditasi Kampus
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ditinjau satu di antaranya adalah akreditasi kampus yang menjadi strateginya adalah minimal akreditasi “BAIK”. Hal ini dikuatkan oleh persyaratan penerimaan guru dari sekolah bahkan instansi yang berkesinambungan dengan Agama Islam, seperti penyuluh Agama Islam. Ini sejalan dengan akreditasi kampus yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi STIT Al-Anshar Tanjung Selor.
Berpartisipasi
Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpartisipasi dalam pembentukan karakter peserta didik karena diajarkan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai contoh yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah mengucapkan salam dan direalisasikan dengan perbuatan adalah mencium tangan orang tua sebelum berangkat ke sekolah.
Hal ini diajarkan mulai dari anak yang Insyaallah sudah membudaya dan anak didik mengamalkannya sampai ke jenjang pendidikan selanjutnya. Selain berpartisipasi di ranah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang lebih kearah performance (aksi) selanjutnya dijadikan Mata Pelajaran Umum di setiap jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi yaitu mulai dari Sekolah Dasar, Menengah Pertama, dan Menengah Atas.
Sampai di sini sebenarnya kita harus memahami bahwa ilmu yang paling bermanfaat untuk anak sejak dini adalah Ilmu Agama (Agama Islam) karena untuk apa memiliki pengetahuan bahkan pendidikan yang tinggi jika adab atau perilaku anak yang diperlihatkan adalah hal yang menyimpang (buruk perilakunya).
Visi PAI
“Berdaya Saing Global dalam Menyiapkan Sumber daya Manusia di Bidang Pendidikan Islam 2030”. Ini satu di antara visi yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Anshar Tanjung Selor. Saya membahas ini secara khusus sebagai contoh yang baik untuk masyarakat. Dapat dimaknai menyiapkan manusia yang berpendidikan Islam dan berdaya saing global. Global yang dimaksud adalah pengetahuan yang sangat luas yaitu sumber kognitif yang diperoleh dari pengetahuan terdahulu (ilmu tafsir) maksudnya bersumberkan dari kitab yang berfokus pada keilmiahannya dan diterjemahkan sesuai aslinya sebagai pedoman dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam.