TANJUNG SELOR – Curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat melanda Kalimantan Utara khususnya kabupaten Bulungan dalam sepekan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
Forcaster Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan Khafidzo Rakhma mengatakan adanya sirkulasi atmosfer yakni MJO. Sirkulasi ini merupakan gelombang yang bergerak di wilayah tropis dari Barat ke Timur dengan periode kurang lebih 30-60 hari.
“Sirkulasi ini sedang melewati lapisan udara Indonesia yang mendukung aktivitas pertumbuhan awan hujan dan peningkatan curah hujan,” ujarnya kepada Kaltara News, Jumat (19/1/2024).
Fenoma ini membuat arah balikan angin di Kaltara terjadi pembelokan yang menyebabkan massa udara melambat. Sehingga terjadi pertumbuhan awan yang menyebabkan intensitas curah hujan bertambah.
“Belokan angin di wilayah Kalimantan Udara menyebabkan pergerakan massa udara di atmosfer melambat dan memicu pembentukan awan hujan. Selain itu, hal ini didukung oleh tingginya kelembaban udara membuat potensi pertumbuhan awan meningkat karna banyaknya suplai uap air di udara,” jelasnya.
Lebih lanjut Rakhma menghimbau masyarakat baik yang tinggal di pegunungan, pingir Sungai, dan pesisir pantai untuk tetap waspada saat beraktivitas.
“Kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat disertai kilat/petir). Dampak yang ditimbulkan seperti banjir, genangan, angin kencang dan jalan licin. Tetap update tentang informasi prakiraan cuaca di wilayah Kaltara melalui media sosial BMKG,” himbaunya. (redaksi)