TANJUNG SELOR – Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Daniel Adityajaya menekankan kepada seluruh personelnya untuk menjaga netralitas selama pelaksanaan Pemilu 2024, terutama personel yang memiliki keluarga atau istri sebagai peserta pemilu agar tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
“Netralitas itu harga mati, Bapak Kapolri pun beberapa kali menyampaikan arahan kepada jajaran secara langsung agar tetap netral dan ini sangat penting,” ujarnya kepada Kaltara News, Jumat (12/1/2023).
Kapolda juga telah menyampaikan kepada jajarannya agar tetap fokus dalam melaksanakan tugas, terutama personel yang memiliki keluarga atau istri sebagai peserta pemilu agar tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
“Jadi anggota tetap melakukan tugasnya sebagai anggota Polri yang netral dan tidak terlibat politik praktis. Meskipun ada keluarga atau istrinya yang didalamnya ada peserta pemilu maka tetap tidak boleh memihak.
Kapolda menegaskan personel yang terbutki melakukan kegiatan politik praktis akan diberi sanski sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Disini kita harus netral, harga mati kalau ada anggota terlibat akan diadakan sanksi yang tegas,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Intelejen dan Keamanan (Dit Intelkam) terdapat 12 personel yang memiliki keluarga atau istri sebagai calon legislative.
“Sebenarnya 13 orang, tapi karena 1 orang ini sudah jadi pegawai makanya tinggal 12 orang,” sebut Dir Intelkam Kombes Pol Sigit Ari Widodo. (redaksi)