TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat inflasi pada Februari 2024 di Kaltara secara month to month atau bulanan sebesar 0,19 persen. Perhitugan inflasi di Kaltara merupakan gabungan dari tiga daerah yakni Tanjung Selor, Nunukan, dan Tarakan.
“Secara month to month inflasi kita di angka 0,19 persen. Kemudian untuk tahun ke tahunnya itu 2,33 persen sedangkan untu tahun kalender 0,24 persen,” ujar Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai kepada Kaltara News, Jumat (1/3/2024).
Untuk Kota Tarakan pada Februari mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, Tanjung Selor 0,32 persen, sedangkan Nunukan mengalami deflasi sebesar -0,47.
“Kenapa inflasi kita di bulan ini ranges-nya di 0,19 persen. Kalau kita tengok berdasarkan pengukurannya itu di Tarakan month to month nya 0,53 persen, kemudian Tanjung Selor 0,32 persen kemudian Nunukan itu Deflasi,” jelasnya.
Ia mengatakan penyumbang inflasi tertinggi di Kaltara berasal dari komoditi beras daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi yakni cabai rawit sebesar dan ikan bandeng.
“Untuk komoditasnya yang memberikan andil terhadap inflasi itu beras andilnya 0,20 persen dan daging ayam ras 0,08 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi yakni cabai rawit sebesar 0,16 persen, dan ikan bandeng 0,05 persen,” beberanya.
“Betul dimasing-masing kota tadi, beras penyumbang inflasi. Namun karena ada komoditas bahan makanan yang lainnya itu mengalami penurunan. Makanya untuk bulan Februari itu justru di bahan makanan mengalami deflasi,” terangnya. (redaksi)